Pojok Sastra

 

 

Geguritan

Ungker
(Heny Pratiwi, S.Pd)

Sepure wus teka
Wancine para uler lunga menyang segara
Ngangsu kareben wungu
Wungu dadi kupu
Bisa mabur manduwur
Sajak katon kawagang

Kupu iki kupune bangsa
Anggawa cita adhasar agama
Atekad ing jiwa lan raga
Dumadi kupu kang utama
Angambar aruming asma
Wong tuwa, bangsa, agama, budaya

PUISI

Tanpa Arti
(Dwi Sekar Afianti)

Ketika langit mulai menurunkan hujan
Dan air mata yang membasahi pipi
Disaat musim hujan tiba,
Musim Kesedihan ikut hadir
Hanya album foto dan selembar puisi disitu

Ku tatap kain putih dan abu-abu pudar
Mengingatkan suatu ikrar seorang anak SMA
Yang kuyakini pada cinta suciku,
Hingga akhirnya ku lebur dan ku pudarkan

Dibalik beningnya binar matamu,
Dapat kubaca sebuah puisi disana
Helaian surat hitam mu,
Dapat membuatku gila menatapmu

Apalah aku seorang lavender?
Yang mengagumimu dalam kesendirian,
Karena kamu terlalu menawan
Membuat sedih ketika tak tertahankan

Hanyalah sebuah masa lalu, aku dan kamu,
Entah apa ini cinta? Dan aku tidak tahu apa itu cinta,
Tertunduk menatap kepergianmu,
Setelah bertemu dan tidak dipersatukan denganmu,