
Semarang, 25 Agustus 2025 – Bertempat di Gedung C, sebuah pelatihan penting berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 yang membahas penyusunan Rencana Pembelajaran (RP) Mendalam untuk guru SMK. Kegiatan ini dipandu oleh Ibu Dr. Ahlis Qoidah Noor, M.Pd selaku pengawas SMK, beliau menekankan pentingnya penyesuaian Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP-ATP) dan Rencana Pembelajaran (RP) berbasis industri terhadap aturan – aturan baru salah satunya capaian pembelajaran.
🔍 Fokus pada Kemitraan dan Profil Lulusan
Dalam paparannya, Bu Ahlis menekankan bahwa RP harus dirancang berdasarkan lingkungan belajar yang melibatkan kemitraan eksternal baik dari dunia industri, SKKNI, masyarakat, maupun lembaga keagamaan. Tujuannya adalah membentuk profil lulusan yang siap bekerja, melanjutkan studi, atau berwirausaha.
Beliau juga mendorong keterlibatan semua guru, baik mapel produktif maupun umum, dalam proses penyusunan RP melalui metode pendampingan individu. RP yang ideal menurut beliau harus memenuhi prinsip bermakna, berkesadaran, dan menyenangkan, sebagaimana masukan yang disampaikan kepada Pak Riyanto selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum.
💡 Proyek Nyata dan Inovatif dari Para Guru
Beberapa guru turut menyampaikan rencana proyek mereka:
1. Pak Ahmad Irfain: Merancang proyek dakwah, di mana siswa dilatih untuk tampil di depan umum menyampaikan khutbah atau ceramah, minimal setelah upacara sekolah.
2. Pak Fandi Septian: Mengusulkan proyek sejarah kolaboratif dengan guru Informatika dan Bahasa Indonesia untuk mengulik peninggalan neokolonialisme Belanda di Semarang seperti Lawang Sewu. Proyek ini juga akan melibatkan dosen dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) sebagai pemateri.
3. Pak Dading: Merancang proyek ansambel musik yang melibatkan siswa aktif di panggung, dengan pengamatan dan dokumentasi melalui lembar portofolio.
👨🏫 Peran Guru Wali dan Simulasi Dunia Kerja
Bu Ahlis juga menyinggung peran guru wali dalam mendampingi perkembangan anak dari kelas X sampai lulus terhadap program kegiatan kokurikuler (projek lintas mapel, kewirausahan, 7 kebiasaan anak Indonesia hebat) dimulai dari analisis BMW ke siswa dan mengarahkan mereka ke proyek-proyek yang sudah direncanakan sesuai hasil analisa Bekerja, Melanjutkan dan Berwirausaha (BMW). Siswa boleh berpindah kategori dari B ke M atau ke W pada tahun Berikutnya dan menyesuaikan Guru Wali baru yang bertanggung jawab terhadap proyek BMW. Sekolah melibatkan orang tua dalam proses pendampingan. Menanggapi aspirasi Pak Fandy tentang daya lenting siswa yang rendah, Bu Ahlis mengusulkan simulasi kerja seperti di perusahaan, termasuk sistem kerja dua termin dan pembentukan karakter ala Sekolah Bahari Tegal yang selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
📸 Penutup dan Tindak Lanjut
Acara ditutup dengan sesi pengimbasan, di mana setiap guru diwajibkan untuk menghimbau maksimal tiga guru lainnya agar turut serta dalam penyusunan RP. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai dokumentasi dan simbol komitmen bersama. Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam mendorong pembelajaran yang relevan, kontekstual, dan berdampak langsung bagi siswa SMKICB.
Red: Ahmad Irfain, S.PdI