Kepala Sekolah SMK Islamic Centre Baiturrahman Beri Arahan Positif: Siswa Diminta Tidak Ikut Aksi Demonstrasi

Semarang, Senin 1 September 2025 – Pada Senin pagi, pukul 07.30–08.30 WIB, seluruh siswa SMK Islamic Centre Baiturrahman Semarang mendapat arahan langsung dari Kepala Sekolah. Dalam penyampaiannya, beliau menegaskan pentingnya menjaga diri dan kota Semarang dari kerusuhan, serta mengingatkan agar pelajar tidak mudah terprovokasi untuk ikut dalam aksi demonstrasi yang tidak bermanfaat.

Kepala sekolah menekankan bahwa demonstrasi yang tidak terarah kerap menimbulkan kerusuhan, merusak fasilitas umum, bahkan membahayakan keselamatan pelajar sendiri. “Pesan saya, jangan terlibat aksi seperti ini. Tidak ada untungnya, justru konyol,” tegas beliau.

Beliau juga menyinggung fenomena terkini di sejumlah kota, termasuk Semarang, di mana aksi massa seringkali dimanfaatkan oleh provokator. Mereka biasanya memulai keributan dengan teriakan, lemparan, lalu kabur, meninggalkan peserta lain berhadapan dengan aparat keamanan. Aparat, sesuai aturan, pasti akan membubarkan aksi secara paksa apabila melewati batas waktu atau mengarah pada kerusuhan, termasuk menggunakan gas air mata.

Menghindari Provokasi dan Kerusakan
Dalam arahannya, kepala sekolah mengingatkan kembali sejarah kerusuhan 1998–1999 yang diwarnai penjarahan dan tindakan rasis terhadap etnis tertentu. Situasi itu tidak boleh terulang. “Mengambil sesuatu yang bukan haknya adalah mencuri, dan itu jelas dilarang agama. Jika ingin menyampaikan pendapat, lakukan dengan cara yang benar, misalnya lewat petisi atau surat pernyataan resmi,” jelas beliau.

Aksi anarkis seperti perusakan pos polisi, kantor pemerintahan, hingga penjarahan jelas tidak mencerminkan aspirasi yang sehat. Karena itu, siswa diminta benar-benar menjaga diri, apalagi bila ada anggota keluarganya yang bertugas di TNI atau Polri yang harus mengamankan negara.

Peran Pelajar: Menjaga Kedamaian
Kepala sekolah menegaskan, sebagai pelajar tugas utama adalah belajar, berprestasi, dan menjaga nama baik sekolah serta kota Semarang. Demonstrasi yang berujung ricuh hanya merugikan diri sendiri dan orang lain. “Kalau ingin menyampaikan aspirasi, rumuskan dengan baik, sampaikan melalui perwakilan, dan tetap dengan cara yang santun,” imbuhnya.

Arahan positif ini mendapat perhatian serius dari para siswa. Dokumentasi menunjukkan suasana tertib selama penyampaian pesan. Dengan adanya himbauan ini, pihak sekolah berharap tidak ada siswa yang ikut-ikutan aksi demonstrasi yang tidak jelas arah dan tujuannya.

Red: Ahmad Irfain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *