Semarang, 10 November 2022 – Hari pahlawan menjadi momentum kita bersama dalam memperingati peristiwa 10 november 1945 silam ketika para pejuang khususnya rakyat Surabaya yeng berhasil mengusir sekutu dari tanah Surabaya. Pejuang dahulu rela berkorban nyawa demi kemerdekaan Indonesia yang sejati. Sebagai generasi muda, perlu meneladani sifat para pahlawan yang sangat berani dan gigih dalam memperjuangkan bangsa ini sehingga kita bisa menghirup udara segar tanpa adanya polusi bom ataupun mendengar adanya genjata senjata. Untuk menumbuhkan nilai-nilai kepahlawanan, SMK Islamic Centre Baiturrahman menggelar proyek P5 dengan judul “Meningkatkan Apresiasi terhadap Daya Juang dan Jasa Para Pahlawan melalui Ragam Talenta Siswa”. Acara tersebut berisi deklamasi pembacaan puisi dengan tema pahlawan, menggambar tokoh pahlawan, serta paduan suara dengan membawakan lagu nasional dan daerah.
Acara tersebut tidak hanya menjadi proyek seluruh siswa kelas 10 yang sudah menerapkan kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2022-2023. Akan tetapi turut hadir juga sebagian kelas 11 dan 12 dalam menyalurkan talenta yang mereka miliki, sehingga acara ini dalam dinikmati oleh seluruh warga sekolah. Mereka yang mengaku sebagai Teater Tahu Bulat ikut memeriahkan acara dengan sajian drama kolosal pertemuran 10 november 1945 di Surabaya. Nama Tahu Bulat dambil karena mengingat latihan yang terkesan singkat dan dadakan (instan). Selain itu ada juga sajian rebana, tari, dan band akustik dari ekstra di sekolah yang tak mau kalah dalam memeriahkan acara ini. Kegiatan tersebut sebagai unjuk siswa dalam apreasiasi para pahlawan bangsa, sehingga guru hanya sebagai fasilitator saja dan siswa sebagai aktor utama dalam terlaksananya kegiatan ini. Bapak Irham Latif Kurniwana S.Kom, selaku kepala sekolah mengatakan bahwa “ pejuang masa kini perlu dan harus meneladani sifat-sifat baik yang dimiliki oleh para pahlawan kita. Kalau dahulu para pahlawan berjuang dengan cara perang membela negara, sekarang sebagai pejuang muda perlu memberikan kontribusi positif untuk sekolah pada khususnya dan negara pada umumnya. Pola berpikir generasi muda perlu diubah, jangan mengharapkan apa yang bisa sekolah dan negara berikan untukmu, tetapi apa yang bisa kamu berikan untuk sekolahan dan negara ini.”
Setelah kegiatan, dilakukan refleksi terhadap guru dan siswa yang terlibat dalam kegaiatan proyek P5. Bapak Riyanto, M.Pd selaku wakil kepala sekolah mengatakan bahwa “kegiatan semacam ini perlu diadakan sebagai salah satu cara dalam melihat potensi setiap siswa serta menjadi ajang setiap siswa dalam menunjukkan eksistensi mereka. Siswa merasa senang sekali dengan adanya event semacam ini sehingga kedepan perlu dikembangkan lagi.” Selanjutnya salah seorang siswa yang terlibat dalam proyek P5 Diva Cinta Laksono mengatakan “saya dan teman-teman sangat senang dan menikmati kegiatan yang diadakan sekolah. Mulai dari proses menyiapkan acara sampai hari ini kita menyuguhkan proses yang kita lakukan. Saya harap event ini terus diadakan oleh sekolah.”
Proyek P5 yang digagas kemendikbud memang sejatinya untuk menumbuhkan profil pelajar pancasila terhadap peserta didik generasi sekarang. Proyek P5 yang telah dilaksanakan oleh SMK Islamic Centre Baiturrahman ini mengambil dimensi berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri dan kreatif. Diharapkan setelah proyek ini selesai, peserta didik dapat mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.